BAHASA KESUNYIAN YANG TAK PASTI
STOLANG-BERKARYA
saya mulai berfikir dan hampir putus asa jika melihat semua teman-teman di kampung tempat saya di lahirkan semuanya sudah pada mempunyai pasangan hidup masing-masing sehingga aku merasa tak laku kembali, padahal jika di lihat secara makna kehidupan semua itu sudah ada yang atur seperti permainan catur hitam putih warna yang menjadi begroun setiap permainan catur yang ada...
aku melihat luas hamparan pasir yang begitu indah memancar jika di sinari oleh sang matahari tapi aku gelap jika melihat arah kehidupan kisah cinta saya di bumi propinsi sebrang. karna banyak hal yang tidak sesuai dengan keinginan.
kisah cinta yang mulai tumbuh seakan ada dinding pemisah di antara kita, emang aku akui ini semua salahku jika aku berbuat seperti ini tanpa harus melihat efek di belakangnya karna itu sekarang aku sadar dengan semua hal itu,
aku sebut namamu di dalam sanubariku dan aku hanya bisa menyimpannya tidak bisa aku keluarkan sebagai seorang kekasih karna dinding-dinding itu terlalu keras jika mencoba memaksa mengatakannya sebut saja wanita itu adalah wiwin astuti dari kab, bima kec, wera des, tawali dusun terwuwu. di sana dia tinggal dan disan pula dia lahir.
ketika malam itu tiba tersentak pikiran saya ingin menghubunginya lewat fia telpon..
tuuut tuuuu tuuu
W = halo ini siapa.
R = iya halo ini saya rosi
W= oh kakak rosi , eh bagai mana kabar kakak dan sekarang ada di mana. saut bertanya seakan hanya sekedar bertanya.
R = kabar baik dan saya ada di jakarta.
W = kakak kerja apa di jakarta.
R = aku kerja.... eeeehhhh.......eeemmmm... tak sanggub aku mengatakannya.
W = saya senang kalau kakak hub saya karna saya penasaran sama kakak dengan semua cerita orang di sini pada bilang bahwa kakak begini begitu.
R= saut sapaku oohya apakah benar bilang seperti itu.
tuuuut tuuuuut tuuuut. HP mati jaringan tak memadai. aku coba hub kembali eh tak lagi aktif.
salahkan jika saya berfikir bahwa semua wanita enggan untuk menyapa dan bertahan lama dengan saya meski itu hanya teman.
STOLANG
aku melihat luas hamparan pasir yang begitu indah memancar jika di sinari oleh sang matahari tapi aku gelap jika melihat arah kehidupan kisah cinta saya di bumi propinsi sebrang. karna banyak hal yang tidak sesuai dengan keinginan.
kisah cinta yang mulai tumbuh seakan ada dinding pemisah di antara kita, emang aku akui ini semua salahku jika aku berbuat seperti ini tanpa harus melihat efek di belakangnya karna itu sekarang aku sadar dengan semua hal itu,
aku sebut namamu di dalam sanubariku dan aku hanya bisa menyimpannya tidak bisa aku keluarkan sebagai seorang kekasih karna dinding-dinding itu terlalu keras jika mencoba memaksa mengatakannya sebut saja wanita itu adalah wiwin astuti dari kab, bima kec, wera des, tawali dusun terwuwu. di sana dia tinggal dan disan pula dia lahir.
ketika malam itu tiba tersentak pikiran saya ingin menghubunginya lewat fia telpon..
tuuut tuuuu tuuu
W = halo ini siapa.
R = iya halo ini saya rosi
W= oh kakak rosi , eh bagai mana kabar kakak dan sekarang ada di mana. saut bertanya seakan hanya sekedar bertanya.
R = kabar baik dan saya ada di jakarta.
W = kakak kerja apa di jakarta.
R = aku kerja.... eeeehhhh.......eeemmmm... tak sanggub aku mengatakannya.
W = saya senang kalau kakak hub saya karna saya penasaran sama kakak dengan semua cerita orang di sini pada bilang bahwa kakak begini begitu.
R= saut sapaku oohya apakah benar bilang seperti itu.
tuuuut tuuuuut tuuuut. HP mati jaringan tak memadai. aku coba hub kembali eh tak lagi aktif.
salahkan jika saya berfikir bahwa semua wanita enggan untuk menyapa dan bertahan lama dengan saya meski itu hanya teman.
STOLANG
Komentar
Posting Komentar